Hardcore Haircut

"Kamu bener sayang dan cinta aku kan?" tiba-tiba saja pertanyaan itu terlontar dari mulut Rio.
"Iyalah Rio. Kok kamu nanyanya begitu sih sayang?" Feny terkejut.
"Ya, ngga papa sayang. Aku cuma tanya aja kok." Rio tersenyum.
"Aku serius sama kamu, kenapa kamu meragukan aku?"
"Eh aku nggak meragukan kok sayangkuuu. Ya sudah, kalo kamu serius, aku boleh minta satu permintaan yang harus kamu penuhin?" Rio menatap mata Feny dalam-dalam, sambil menggenggam tangannya.
"Apa itu permintaanmu?" Feny kebingungan.
"Sebenarnya kamu pasti mampu kok sayang buat menuhin permintaanku."
"Ya sudah, apapun itu kalo aku mampu ya aku lakukan demi kamu. Kan biasanya juga kamu nurutin apa yang aku mau. Hehehe" Feny tersenyum. Senyumnya manis sekali.

Mendengar jawaban lampu hijau dari kekasihnya, Rio bangun dari sofa dan menarik tangan Feny dengan semangat. Rio membawa Feny masuk ke kamar.
"Kamu duduk disitu ya, relax aja sayang. I have something special. Surprise for you."
Feny pun mematuhi perintah sang boss, ia duduk di kursi dekat lemari. Rio keluar sebentar, dan kembali ke kamar dengan membawa tali.

Rio menghampiri Feny, "Maaf ya sayaaang. Sesekali kita butuh sesuatu yang hardcore! Have fun honey!" kemudian Rio memegang erat kedua tangan Feny. Mendudukkan Feny di lantai. Dan mengikat tangan Feny di kaki-kaki meja jati yang ada di sudut kamar. Feny kaget bukan main. Ia tak mengerti apa yang akan dilakukan Rio kepadanya. "Sayang, kamu mau ngapain?"
"Tenang sayang, relax dulu" Rio hanya tersenyum, kemudian berjalan dan mengambil botol besar berisi air minum. Rio kembali mendekati Feny, membuka kemeja pink transparan yang dikenakan oleh kekasihnya itu. Kini badan Feny terbalut tanktop hitam. Dengan sigap Rio menuangkan air di botol ke kepala Feny. Sontak Feny menjerit kedinginan "Ahhh.... Dingin! Kamu ngapain sih?!" Feny mulai kesal. Rio menampar pelan pipi kanan Feny, dan disusul pipi kiri. Feny hanya terdiam.
Rio meneruskan permainannya, ia mengguyuri kepala Feny sampai air yang ada di botolnya benar-benar habis.

Rio kemudian menyisiri rambut Feny yang panjang sepinggang, hitam dan lebat. Di sela aktivitasnya, Rio menenangkan Feny. "Sayang, kamu jangan tegang. Aku nggak mau jahatin kamu kok. Aku cuma mau kita melakukan sesuatu yang berbeda. Biasanya kan kita manja-manjaan. Sekarang aku mau sesuatu yang hardcore! Tapi aku nggak akan macem-macem kok, kamu tenang ya. Sekarang tutup mata kaamu!"

Rio menggenggam rambut Feny, dan meraih gunting yang sudah ia siapkan di kantong kemejanya.
"KRESS... KRESSS... KRESS..." Rambut Feny berjatuhan. Feny tersentak dan melotot. "Sayang! Jangan! Jangan!"
Rio tidak senang dengan respon Feny yang membentak dirinya. Sontak Rio menjambak Feny dan menyiram kepala Feny dengan air yang ada di botol kedua. "Ah.... Dingin sayang... Dingin." Feny meronta tak berdaya karena kedua tangannya terikat kuat di kaki meja.
"Kamu tenang dong sayang. Aku cuma mau motong rambut kamu. Kamu bersedia kan sayang? Kamu sayang aku kan?" Mendengar jawaban itu Feny hanya bisa pasrah dan diam.
Rio kembali memilah-milah rambut Feny, dan memotong bagian belakangnya hingga tinggal sebahu. Helai demi helai rambut Feny bejatuhan. Potongan rambut Feny kini memenuhi lantai sekitar ia duduk. Selesai bagian belakang, Rio melanjutkan eksekusi rambut bagian samping. Bagian samping kiri dan kanan ia ratakan sebahu seperti bagian belakang. Feny kembali meronta, "Sayang... Udah, sayang! Ampun sayang, ampun. Udah... Jangan dipotong lagi aku mohon..."

Namun Rio tak mempedulikannya, ia sangat menikmati permainannya. Suara gunting yang mengadu dengan rambut Feny, mampu membuat Rio merasa puas. Helai demi helai rambut kembali berjatuhan. Feny yang menjadi korban hanya bisa menangis tersedu-sedu sepanjang rambutnya di eksekusi oleh kekasihnya sendiri. Melihat Feny yang terus menangis, Rio mencium kening Feny sambil menepuk-nepuk bahunya. Rio berdiri dan kembali membawa botol berisi air. Ia menghampiri Feny, duduk di sebelahnya, kemudian memegang kepala Feny dan menjatuhkannya di lengannya, seolah lengannya menopang tengkuk Feny. "Kamu relax ya sayangkuuu, maniskuuu..." lalu tangan kiri Rio meraih botol berisi air, dan untuk ketiga kalinya menyiram kepala Feny. Sedang tangan kirinya meremas-remas rambut dan tungkak Feny.

Feny gelagapan karena menahan dingin setelah tiga kali disirami air, sedang dirinya berada di ruangan ber AC. "Ssss...Ssss...Sssayang... Dingin, sayang, ampun...."
 "PLAKK! PLAKK!!" Lagi-lagi Rio menampar pipi Feni kiri-kanan.
Rio mengambil kembali guntingnya. Menyisir rambut Feny bagian depan. Dan KRESS KRESS! Ia memotongnya tepat di garis alis. Membuat poni rata. Feny masih menangis sesenggukan.

Rio berdiri dan meninggalkan Feny.

Lima belas menit kemudian Rio melepaskan tali yang mengikat kedua tangan Feny. Kemudian membawa Feny masuk ke kamar mandi. Tanpa melepaskan baju Feny, Rio menggiring kekasihnya masuk ke bathub berisi air hangat. Rio menciumi pipi dan dahi Feny, "Makasih ya sayang, kamu sudah membuktikan betapa kamu mencitaiku. Love you honey!"

1 komentar:

  1. The Best Casino Sites to Play Crypto in 2021
    If you love Bitcoin casino 인카지노 games, then 바카라 you have febcasino to visit these casinos to play and start gambling today. The top 5 most popular Bitcoin gambling sites 🏆 Best Crypto Casino: Griffon💰 Most Popular Crypto Slots: Bovada

    BalasHapus